Hore! Bunga Kredit Rumah Subsidi Turun Jadi 6,5%

Jakarta - Akhirnya Perjanjian Kerja Sama Operasional (PKO) Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) akan ditandatangani awal Februari 2011. Setelah sebelumnya alot tak ada titik temu, kesepakatan suku bunga baru antara bank pelaksana dengan kementerian perumahan rakyat ditetapkan pada kisaran 6,5%-7%.


Penetapan bungan kredit ini sudah mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yang ditetapkan sebesar 8,15%.

"Iya sudah disepakati bunganya sekitar itu, 6,5%-7%," kata Deputi Bidang Perumahan Formal Kemenpera, Pangihutan Marpaung kepada detikFinance, di Jakarta, Jumat (27/1/2012).

Ia mengaku, kesepakatan ini adalah win-win solution antara pemerintah dengan perbankan. Pemerintah awalnya ngotot menetapkan suku bunga FLPP sebesar 5%-6%, meski bank mengaku akan merugi dengan permintaan ini.

"Ini menjadi win-win. Karena mereka berhitung dengan risk. Nggak bisa langsung dibagi dua, ada faktor-faktor lain yang bank hitung. Lagi pula belum pernah ada suku bunga (FLPP) yang dibawah BI rate. Sekarang kan 6%. Suku bunga yang disepakati juga sudah dengan asuransi Askrindo," tambah Pangihutan.

Kesepakatan ini kemudian akan disusun, dan menjadi Peraturan Menteri (Permen) yang baru. "Semua lagi disusun, Permen nanti diserahkan ke Kementerian Hukum dan HAM," tegasnya.

Seperti diketahui, di awal Januari 2012 kementerian perumahan rakyat dengan bank pelaksana program FLPP belum juga menemui kesepakatan soal komposisi dana penyertaan yang menentukan tingkat suku bunga FLPP.

Pemerintah menghendaki penurunan suku bungan kredit FLPP hingga 5-6% dari kesepakatan tahun lalu yang mencapai 8,15%,dengan alasan mulai luruhnya suku bunga kredit perumahan komersial lainnya.

Menurut kalangan pengembang, tertundanya program FLPP akan berdampak pada suplai rumah murah yang bakal turun 50%, karena terhentinya proyek perumahan.

Menurut Ketua DPP Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesa (Apersi) Eddy Ganefo, pada tahun 2012 diperkirakan anggotanya mampu menghadirkan 80.000 rumah yang berhak mendapat FLPP. Pada Januari ini saja ada 8000 unit rumah yang akad kreditnya tertunda.